Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi terbentuknya kemajuan suatu bangsa. Pendidikan sendiri tidak terlepas dari pentingnya sosok tenaga pengajar atau yang sering kita sebut sebagai guru. Secara sederhana guru merupakan pahlawan tanda jasa, kita semua sudah mengetahui tentang kalimat tersebut. Melihat pentingnya peran guru dalam bidang pendidikan, maka suatu keradaan guru di setiap sekolah harus diusahakan untuk mencukupi. Hal yang berlawanan terjadi di Maluku Utara.
Menurut berita yang saya baca dari kompas.com, sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) mengalami kesulitan dalam mengembangkan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) karena berbagai kendala, di antaranya terbatasnya tenaga guru. Keterbatasan guru ini lebih tepatnya terjadi di Halbar. Pemkab Halbar tengah mengusahakan upaya pengembangan SMK, melihat dari besarnya minat siswa di Halbar yang ingin masuk ke SMK. Upaya tersebut terganjal dengan kurangnya ketersediaan tenaga pengajar. Di Halbar saat ini hanya tercatat 43 guru SMK padahal idealnya dibutuhkan 141 tenaga guru, itu pun kalau jumlah SMK di daerah itu tidak bertambah. Upaya yang dilakukan Pemkab Halbar untuk mengatasi keterbatasan guru SMK di daerah itu adalah mengirim 11 lulusan SMK untuk kuliah program diploma III pada salah satu perguruan tinggi di Bandung. Upaya yang tengah dilakukan oleh pemkab Halbar akan terwujud lebih baik lagi jika ada suatu perhatian khusus dari pemerintah Maluku Utara terlebih dari pemerintah pusat.
No Responded To This Post
Leave A Reply